Inilah Tanggapan Ketua DPRD Kota Malang Soal Munculnya Klaster Terbaru Covid-19 di Wilayahnya

Mengutip melalui kabarmalang.com, Politisi Partai PDIP I Made Riandiana Kartika yang sekaligus menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Malang pada Selasa (1/6/2021) memberitahukan bahwa wilayah kota malang kembali mendapat klaster terbaru Covid 19 usai libur lebaran bulan lalu. 

Salah satu lokasi munculnya klaster terbaru ada di Jalan Lowokdoro, Gang IV. Di Wilayah tersebut ada sembilan warganya yang positif Covid-19 dan yang meninggal dunia berjumlah dua orang.

Klaster berikutnya berada di perkampungan Rampal Claket. Di daerah itu ada tujuh orang yang dinyatakan positif dan jumlah kasus yang meninggal bertambah menjadi dua orang.

Klaster terakhir adalah area perkampungan Tlogomas yang menyumbang jumlah positif paling banyak dibandingkan dua wilayah tadi . Ada 22 warganya yang positif dan jumlah kematian sebanyak dua orang.

Terkait munculnya klaster baru ini, I Made Riandiana menghimbau kepada seluruh warga dan jajaran Pemkot Malang untuk tidak mengadakan suatu acara yang bisa menimbulkan orang banyak berkerumun dalam satu tempat. 

Melalui laman resmi kabarmalang.com, dirinya mengungkapkan bahwa Pemkot Malang harus benar-benar selektif dalam memberikan izin acara. "Pemerintah seharusnya lebih selektif lagi dalam memberikan izin diadakannya suatu acara," ujarnya kepada wartawan pada Selasa (1/6/2021).

Menurutnya, Forkopimda Kota Malang selalu mengadakan rapat koordinasi terkait pemutusan mata rantai Covid-19 di Kota Malang. "Dalam rapat koordinasi, kami selalu membahas tentang cara mengantisipasi penyebaran Covid-19 dan munculnya klaster terbaru," ujarnya di laman web kabarmalang.com.

Ketua DPRD ini memperingatkan Pemkot Malang agar segera melakukan 3T, yaitu tracking, treatment, dan tracing di ketiga area tersebut guna mengantisipasi agar tidak menyebar lebih luas lagi dan mencegah munculnya klaster baru.

Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkot Malang harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan 6M. Sosialisasi yang diberikan harus lebih masif lagi dan menyasar seluruh lapisan masyarakat.

"Inilah pentingnya diadakan sosialisasi yang lebih masif lagi tentang 6M. Masyarakat dan pemerintah harus tetap menahan diri," tambahnya. Untuk itu, mari terapkan protokol kesehatan agar situasi pandemi ini segera usai dan kita semua bisa beraktivitas seperti sedia kala.